Tuesday, March 11, 2008

Kisah Air Mata...


embun menetes ketika gelap belum juga sirna
kukira sinar mentari pun hanya akan menyelinap sesekali dia mampu
jalan yang lengang ini menjadi teman kenyamananku
sebelum ia bising oleh lalu lalang orang-orang


hati hangat terterpa sinarnya

bersembunyi sang bulan pagi

cantiknya memucat dalam terang dunia

kini mentari memijar di ruang jagad yang terjaga


seperti itulah hariku kemarin
dibalut kisah dan nostalgia elegi janji hari


kepak hati kearah penjuru mata angin

sudah beribu liku aku arungkan

tetap hati ini adalah lemah dan tak kumiliki seutuhnya

rasa tumbuh hidup dalam asa
menjalar rindang meneduhi rona sayang
sekejap simpul senyum adalah dahaga kasih

belai lentik dan genggam tangan menjadi riuh bagi cinta

bagian hatiku
keberharap selagi mentari terus terjaga
kerenungkan seluruh makna

kusampaikan sayang ini melalui udara malam pada temaran bulan yang cantik
kutetap berusaha bermimpi dalam rengkuk tubuh yang nyaris tanpa selimut
bahwa kau adalah kekasihku

bahwa kau adalah bunga hidupku yang membuat ku semerbak

bahwa begitu besar kau ciptakan samudera tanpa ombak dan badai

dan betapa jiwa ini tak mampu untuk berpikir mambalas segalanya


elegi ini

adalah roman yang anggun


kuingin kau tahu
aku hanya ingin bersabar


seperti perpisahan yang kudapatkan ketika aku telah berdoa memohon segenap cinta

seperti luka yang menggoresku ketika aku telah melaksanakan sebuah kehati-hatian yang besar

cintaku tak pernah jauh dari hati yang sabar
sayangku tak mampu beranjak dari jiwa yang lemah lembut

perhatianku tak ingin lepas dari sosok yang tertunduk
dan hidupku ingin selalu dekat dengan keikhlasan


elegi ini
adalah roman yang begitu banyak menitikkan airmata

sayang dan doaku selalu menyertaimu.... bulan pagi

3 comments:

Anonymous said...

Jika kita kehilangan sesuatu,
maka pasti ada alasan di baliknya
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti,
namun kita tetap harus percaya
bahwa ketika Ia mengambil sesuatu,
Ia telah siap memberi yang lebih baik

Pada akhirnya
lebih baik menunggu orang yang kita inginkan,
ketimbang memilih apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai
ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada
lebih baik menunggu orang yang tepat,
Karena hidup ini terlampau singkat
untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah

kebanyakan hal yang indah dalam hidup
memerlukan waktu yang lama
Dan penantian tidaklah sia-sia
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal
penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat
seorangpun bayangkan

Pada akhirnya
Tuhan meminta kita menunggu
karena alasan yang penting
Dan percayalah
semua akan terasa indah pada waktuNya

siapakah yang pantas kutunggu???

Panda Lane Memory said...

wew... dalem euy :)

Oef Anantasena said...

keinginan yang tak tercapai bukan berarti kegagalan seutuhnya..
dan bukan pula kegagalan adalah akhir dari semuanya..

tidakkah Allah memberikan apa-apa kpd manusia brdasar batas kemampuannya, dan percayalah jika jalan pertama yang kita tempuh gagal, Allah telah memilihkan jalan yang lain yang lebih baik yang tak kita ketahui.