Monday, December 24, 2007

Mengemas Rindu....


Kalaulah ada cinta yang tak menyisakan kepedihan
Maka cinta itulah yang kucari
Kalaulah ada cinta yang tak memberikan kehampaan
Maka cinta itulah yang kudamba
Namun sejauh langkah kuayun
Sepanjang waktu yang kutempuh
Cinta yang demikian tak jua kutemukan..

Cinta selalu berbicara dengan bahasanya
Bahasa yang kadang begitu sulit untuk diterjemahkan manusia
Begitu sulit untuk dipahami
Maka seperti itulah cinta kita yang terkunci
Tak ada yang mampu memahaminya
Sebab mereka yang ada di luar sana
Tak pernah bisa menemukan kuncinya

kita selalu yakin bahwa cinta kita tak bisa diusik
kita juga selalu yakin bahwa cinta selalu keluar sebagai pemenang
Sebab cinta memiliki kekuatan
Cinta memiliki segala yang diperlukan untuk perlindungan
Namun, ketika kita mendapati cinta kita kalah
Masihkah kita yakin dengan kekuatannya?
Masih ada harapan untuk memenangkannya?

aku telah mencoba bertahan demi satu harapan yang tersisa
Harapan untuk kembali bertemu denganmu kelak
Menata lagi kebersamaan kita
Namun jika pada akhirnya kita sama2 mendapati diri kita dlm kenyataan yang berbeda
Haruskah kita saling berburuk sangka?
Atau ketika kita mendapati semua orang menghalangi langkah kita
Haruskah kita menyerah tanpa sebuah usaha?

Dulu kau pernah mengatakan bahwa ketulusankulah yang paling kau kagumi
Sebagaimana aku sangat mengagumi kesederhanaanmu
Pada saat itu kau begitu yakin bahwa aku adalah anugerah terindah bagimu
Sebagaimana aku yakin bahwa kau adalah yang terbaik bagiku
Lalu ketika takdir akhirnya lebih berhak untuk bicara
Haruskah kita menjadikan Tuhan sebagai tersangka?

Berulang kali kucoba meyakinkan diri
Bahwa aku telah kehilanganmu
akupun telah mencoba menerima kenyataan
Bahwa inilah yang terbaik buat kita
Namun, semua itu tak semudah mengucapkannya
Cinta yang mengikat hatiku seperti patri keabadian
Memasungku untuk tidak beranjak dari satu keyakinan
Bahwa hatiku tetap memilihmu

Tuhan…
Jika memang aku salah menjadikan-Mu sebagai tersangka
Maka jadikanlah sisa hidupku sebagai penebusnya
Berikanlah padaku satu jawaban saja dari ribuan pertanyaan yang menyumbat di dada ini
Satu jawaban yang akan membuatku percaya
Bahwa takdir-Mu tak pernah berlaku curang atas cintaku
Dan cukuplah semua itu sebagai langkah awalku untuk kembali

aku memang pernah mencintaimu
Kinipun aku masih tetap mencintaimu
Tapi cinta itu kini berubah
Sebagaimana berubahnya malam menjadi siang
Sebab..
Kini aku mendambakan sesuatu yang lain
Sesuatu yang tak membuat terluka
Yang tak menyisakan kepedihan dan yang tak memberikan kehampaan
Ya, sesuatu yang tak membuatku egois

kita pernah bersama
kitapun pernah bahagia
Namun keindahan yang kita temukan dipenghujung jalan ini adalah keindahan tak berperi
Keindahan yang sanggup menjadi penebus bagi segenap luka dan air mata
Meski kini kita tak lagi bersama
Namun dunia menyaksikan bahwa kita sama-sama bahagia dengan dunia kita yang baru

No comments: